Cari Blog Ini

Selasa, 20 Maret 2012

BAGIAN DAN DINAMIKA BUMI

A.    ATMOSFER

1.    Definisi Atmosfer
Atmosfer adalah salah satu bagian dari bumi yang tersusun dari lapisan udara dengan ketebalan 650 km. Di lapisan ini terkandung beragam gas, jenis gas yang paling banyak terkandung adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%,  argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%.  Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon (O3), metan dan uap air. Di antara gas-gas tersebut karbondioksida dan uap air terkandung dengan konsentrasi yang bervariasi dari tempat ke tempat.
2.    Fungsi atmosfer
Di Bumi atmosfer memiliki peran tersendiri ,fungsi atmosfer tersebut diantaranya :
•    Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
Coba bayangkan jika tidak ada atmosfer, maka 100% radiasi matahari akan sampai ke permukaan bumi sehingga menyebabkan suhu permukaan bumi naik drastis dan tak akan ada organisme yang mampu bertahan hidup.
•    Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
Atmosfer membantu dalam siklus hidrologi, yang berperan menampung uap air sehingga seluruh air di muka bumi tidak mengumpul pada satu tempat saja. Jika seluruh air di muka bumi mengumpul di wilayang yang paling rendah maka daratan akan jadi kering karena air hanya terpusat kelaut saja. Hal itu menyebakan peluang makhluk hidup yang hidup di darat menjadi lebih kecil.
•    Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
•    Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.

3.    Pembagian lapisan atmosfer

a.    Troposfer,
•    merupakan lapisan yang paling bawah,
•    berada antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator.
•    Suhu udara mengalami penurunan seiring bertambahnya ketinggian.  Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya turun turun 0,5 oC.
•    berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer.
•    Susunan kimia udara terdiri dari: 78,03% nitrogen, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta 0,000005% xenon.
b.  Stratosfer
•    Merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer
•    Berada pada  ketinggian 50 – 60 km
•    Suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian
•    Adanya lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi.
•    Lapisan ini tidak mengandung uap air, sehingga udaranya kering.  Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse.
Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu :
1.    Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu udara - 50o C sampai -55o C.
2.    Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu - 50o C sampai + 50o C.
3.    Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl, dengan suhu antara +50o C sampai -70o C.  karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2cc di dalam 1 m3.
c.   Mesosfer
•    Mesosfer terletak di atas stratosfer
•    Ketinggian 50 – 70 km.
•    Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian.  Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan mencapai -72 oC di ketinggian 75 km.  Suhu terendah terukur pada ketinggian antara 80 – 100 km yang merupakan batas dengan lapisan atmosfer berikutnya, yakni lapisan mesosfer.
•    Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah - 110o C .
 d.  Termosfer
•    Berada di atas mesopouse
•    Ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km.
•    Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer.
•    Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.
 

Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :
1.    Lapisan Udara E (80-150km) ,tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi, dinamakan lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE
2.    Lapisan udara F ,terletak antara 150 – 400 km.  Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.
3.    Lapisan udara atom, terletak antara 400 – 800 km.  Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200o C .

e.   Ekosfer atau atmosfer luar
•    Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi.
•    kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah.  Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas.
•    Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah  yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi.  Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.

Jumat, 13 Januari 2012

materi oceanografi/sifat fisis

BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Hingga saat ini kondisi permukaan bumi sangat tidak menentu, banyak terjadi perubahan-perubahan yang disebabkan karena  berbagai faktor dalam dan luar bumi atau lebih sering kita kenal dengan tenaga endogen dan eksogen. Kedua faktor di atas sangat mempengaruhi adanya bentukan rupa bumi yang baru terutama wilayah laut.topografi laut dari hari ke hari mengalami perubahan yang tidak terlalu signifikan dikarenakan belum banyak penelitian yang dilakukan di wilayah laut dikarenakan biaya yang diperlukan tidaklah murah.lewat beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli selama ini, kita bisa mendapatkan informasi yang penting bahwa ternyata kondisi di dasar laut ,bentuk relief dasar laut yang ada sangatlah beragam dan jauh lebih banyak dibandingkan daratan. Tidak hanya dari segi morfologi saja, tapi jika kita melihat dari segi  hubungan biotik dan abiotiknyapun juga lebih bervariasi.
Untuk menambah kejelasan dan informasi mengenai kondisi dasar laut di bumi kita inilah makalah ini dibuat. Akan tetapi makalah ini lebih terfokuskan kepada salah satu macam relief  dasar laut yaitu adanya gunung bawah laut atau lebih sering kita dengar dengan sebutan seamount . Dalam makalh ini akan menyajikan informasi-informasi lebih detil mengenai semount, tentang bagaimana proses pembentukan nya, apa saja jenisnya disertai dengan apa saja dampak positif dan negative yang diakibatkan oleh adanya  gunung bawah laut tersebut.

B.      TUJUAN
·         Mengetahui ragam bentuk morfologi yang ada di dasar laut
·         Mendapatkan informasi bagaimana proses pembentukan morfologi dasar laut terutama terfokuskan pada pembentukan gunung bawah laut.
·         Mengetahui apa saja dampak positif dan negative yang disebabkan oleh gunung bawah laut.
·         Mengetahui lebih dalam mengenai persebaran gunung bawah laut yang ada di bumi ini.

C.      MANFAAT
·         Mahasiswa lebih mendapatkan wawasan mengenai lautan yang luas
·         Bisa melakukan pemanfaatan yang benar dalam hal eksploitasi sumber daya yang ada di laut
·         Bisa mengambil kebijakan yang tepat untuk pengelolaan laut setelah tahu dampak positif dan negatifnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang dipersatukan oleh wilayah lautan dimana luas seluruh wilayah teritorial adalah 8 juta km2, mempunyai panjang garis pantai mencapai 81.000 km, hampir 40 juta orang penduduk tinggal di kawasan pesisir. Luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2 atau sama dengan 2/3 dari luas wilayah Indonesia, terdiri dari Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) 2,7 juta km2 dan wilayah laut territorial 3,1 juta km2. Luas wilayah perairan Indonesia tersebut telah diakui sebagai Wawasan Nusantara oleh United Nation Convention of The Sea (UNCLOS, 1982).
Dengan wilayah laut yang demikian luas itu selalu tidak diimbangi oleh daya pengelolaan laut yang baik juga. Padahal sumberdaya mineral dan energi di darat yang semakin menipis menjadikan laut sebagai harapan masa datang karena Dasar laut mengandung kekayaan sumber alam yang berharga bagi manusia, seperti batu bara dan minyak bumi. Dasar laut juga memiliki panorama yang tidak berbeda dari yang ada di darat, seperti adanya kenampakan : pegunungan, gunung api, lereng, dataran, lembah, parit dan channel. Jika di darat terdapat sungai,maka proses yang terjadi di laut pun tidak jauh berbeda seperti mengikis dan mengauskan permukaan bumi dengan aliran dan kekuatan gelombang. Gelombang mengangkut bahan kikisan, mengendapkan muatannya di dasar laut yang membentuk strata sedimen. Sehingga dari sedimentasi tersebut membentuk morfologi bawah laut, tidak hanya itu aktifitas kerak bumi yang merupakan lempeng tektonik yang bergerak relatif juga  menyebabkan terbentuknya ciri-ciri khusus dasar laut.
BAB III
PEMBAHASAN
A.      Pengenalan Ragam Topografi Dasar Laut
Karena pengaruh pergerakan lempeng tektonik yang dinamis maka bentuk topografi dasar laut menjadi beragam.
Menurut Ilahude (1997), dilihat dari segi skala atau besarnya bentuk – bentuk dasar laut, dasar laut dibedakan ke dalam 3 golongan besar yaitu:
1. Relief Besar (macro relief)
•    Secara vertikal ukurannya bisa sampai ribuan meter.
•    Secara horizontal ukurannya bisa mencapai ratusan atau ribuan kilometer.
2. Relief Pertengahan (intermediate relief)
•    Secara vertikal berukuran ratusan meter.
•    Secara horizontal berukuran puluhan kilometer.
•    Bisa merupakan bagian integral dari satu relief besar.
3. Relief Kecil (micro relief)
•    Hanya berukuran beberapa cm sampai beberapa meter.
•    Umumnya hanya bisa diungkapkan dengan teknik fotografi bawah air. 
Gambar 1.  Bentuk Dasar Laut

Sedangkan menurut Hutabarat (1985) bentuk-bentuk dasar laut terdiri dari :
•  Ridge dan Rise
Ini adalah suatu bentuk proses peninggian yang terdapat di atas
laut ( sea floor) yang hampir serupa dengan adanya gunung-gunung di daratan

•  Trench
Bagian
laut yang terdalam dengan bentuk seperti saluran seolah-olah terpisah sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua.
•  Abyssal Plain
Daerah yang relatif tebagi rata dari permukaan bumi yang terdapat dibagian sisi yang mengarah ke daratan.
•  Continetal Island
Beberapa pulau yang menurut sifat geologisnya bagian dari massa tanah daratan benua besar yang kemudian terpisah
•  Island Arc (kumpulan pulau-pulau)
Kumpulan pulau-pulau seperti indonesia yang mempunyai perbatasan dengan benua
•  Mid-Oceanic Volcanic Island
Pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah-tengah lautan. Terdiri dari pulau-pulau kecil, khususnya terdapat di Lautan pasifik
•  Atol-atol
Daerah yang terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian besar tenggelam di bawah permukaan
laut dan berbentuk cincin.
•  Seamout dan guyot
Gunung-gunung berapi yang mucul dari dasar lantai lautan tetapi tidak mencapai permukaan
laut.

Selain bentuk morfologi yang disebut diatas juga terdapat pembagian morfologi dasar laut lain diantaranya :
1.       Landas kontinen (continental shelf), yaitu laut dangkal di sepanjang pantai kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 % dan merupakan bagian dari daratan.Contohnya Landas Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km ke arah barat.Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, landas kontinen dari Siberia ke arah laut Artetik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
2.        Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
3.       Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:
a. Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
b. The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).

Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain:
1.    Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut.Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
2.    Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik.
3.    Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut.Contoh: punggung laut Sibolga.
4.    Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
5.    Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi.
6.    Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi.Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.

B.      Pengertian Seamount




Seamount

Seamount adalah sebuah perbukitan  tidak terstruktur yang naik dari dasar laut namun tidak sampai ke permukaan laut(surface) sehingga tidak bisa disebut dengan pulau. Terdapat di kedalaman 1000 – 4000 m(3,281–13,123 kaki) dari dasar laut  dan diperkirakan di dunia ini tersebar hingga 30.000 buah dan hanya beberapa saja yang dipelajari.Seamount sendiri kebanyakan merupakan gunung yang sudah tidak aktif lagi serta terisolasi dan sebelumnya terbentuk oleh proses vulkanik.
Alasan mengapa keberadaan gunung laut/seamount tersebut sangat menarik perhatian adalah:
·         Tingkat keanekaragaman hayati pada gunung laut (sea mount) sangat bervariasi dan beranekaragam, juga sebagai batu loncatan untuk penyebaran spesies pesisir.
·         Bisa juga disebut sebagai lokasi yang sedang berproduksi tinggi yang sangan penting dalam mendukung aktifitas komersial dibidang pertambangan dan karang perikanan.
·         Tetapi juga termasuk ekosistem yang rapuh, sehingga perlu dijaga dengan ketat terhadap upaya-upaya perusakan habitat.

Jenis Gunung Laut

Terdapat pembagian beberapa jenis gunung laut, adalah:
·         Gunung Laut (seamount), dengan ciri ketinggian lebih dari 1000 meter (1km) dari dasar laut.
·         Bukit – dengan ketinggian kurang dari 1000 meter dari dasar laut
·         Pinnacle – berbentuk pilar yang lebih kecil.
Ketika kita mempelajari adanya sea mount atau gunung laut,kita juga akan sering mendengar adanya guyot.Guyot atau sering juga disebut dengan tablemount merupakan sebuah gunung bawah laut yang terisolasi dengan rata-rata tinggi lebih dari 200 m (660 kaki) di bawah permukaan laut. Dimana puncaknya berbentuk datar dengan diameternya 10 km (6mil)i. Sekitar 2000 guyot ditemukan di kisaran samudera pasifik. Guyot terjadi akibat penurunan permukaan yang bertahap mulai dari pegunungan karang (reef),   karang atol dan akhirnya menjadi sebuah gunung yang yang terendam di dalam laut. Hal ini terjadi disebabkan oleh erosi, ombak, angin dan proses atmosfer. Klerengan tercuram dari guyots adalah sekitar 20 derajat. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya guyot adalah pergerakan bawah air yang dihasilkan oleh punggung samudera, seperti mid ocean ridge. Secara bertahap mid menyebar dari waktu ke waktu karena terdorong lava cair dibawah permukaan bumi dan  hal ini akan menyebabkan terciptanya suatu dataran baru.

C.      PROSES PEMBENTUKAN SEAMOUNT
1.       Adanya sebuah arus konveksi(arus yang bergerak karena adanya perubahan panas) pada daerah pemekaran samudera yang membawa material-material(berupa berbagai macam basalt) itu keluar ke atas kerak samudera dan membentuk sebuah gundukan perbukitan.Pada fase ini lava yang keluar menyelimuti dinding-dinding luar seamount dan menjadikannya intrusi batuan beku. Batuan sedimen vulkanis mendominasi permukaan lantai seamount yang merupakan produk dari ledakan vulkanis dan adanya proses mekanis di bawah laut.Hal tersebut menjadikan beberapa seamount sangat panas suhunya, dan mengeluarkan gas yang berbahaya. Kerak samodra pun selalu bertambah atau bergerak karena ada pembentukan kerak baru pada zona pemekaran samodra
2.       .karena adanya aktivitas tektonik lempeng Gunung api bawah laut ini terbentuk diatas kerak samodra dan terus terbawa oleh kerak samodra menuju zona penunjaman disebelah kanan.
Skema terbentuknya seamount
3.        Semakin jauh dari zona pemekaran, tentusaja material mantel yang cair dan panas ini kehilangan suhunya. sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang aktif. yang sampai saat ini diketahui masih aktif adalah gunung Loi’hi di Hawaii dan Vanalulu’u di Kepulauan Samoa.
4.        Ketika mendekati zona penunjaman tentusaja bagian atas dari kerak samodra ini akan bergesekan dengan kerak benua. Gesekan ini menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk kerak samodra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar membentuk gunung api seperti yang kita lihat di rentetan Gunung Api sepanjang bagian barat Sumatra, hingga bagian selatan Jawa. Termasuk Gunung Merapi, Semeru dan gunung api yang lain yang masih aktif.Seamount (gunung laut) kebanyakan sudah tidak berupa gunung api aktif.

D.      PERSEBARAN SEAMOUNT
Peta penyebaran 'Seamount' di dunia
Hampir pada semua cekungan di laut terdapat Seamount dengan distribusi yang bervariasi dan berada di atas kerak samudera.Sekitar 50% bentukannya terdapat di samudera Pasifik dan sisanya di samudera Hindia dan Hindia.Jumlahnya secara pasti sampai saat ini belum diketahui , karena jumlahnya yang sangat banyak.Saat ini baru digunakan satelit altimetri dan bathimetri untuk mencarinya meski tidak terlalu teliti.Diperkirakan terdapat 100.000 buah dengan ketinggian di atas 1000 m dan ribuat lainnya dibawah 1000m.
Daerah yang terkenal akan seamounts nya adalah di bagian selatan Indonesia , tepatnya di kepulauan Natal di daerah Australia yang merupakan kelompok besar Seamounts. .Pulau ini sangat terkenal sebagai tujuan wisata. Daerah Pulau Natal ini memang tidak termasuk teritorial Indonesia, bahkan masuk Australia.
Pulau Natal atau Chrismas Island, merupakan sebuah kompleks gunung laut (seamount) yang sangat besar.  Kompleks Gunung Laut ini memiliki arti khusus dalam proses alam baik keberagaman biologi maupun fisik.
Di Indonesia sendiri terdapat 5 Gunung Api Bawah Laut,yaitu :
·         Perairan Sulawesi Utara yang dinyatakan masih aktif adalah Gunung Submarine yang berada di bawah laut sebelah barat Pulau Marore yang pernah meletus pada tahun 1922
·          Gunung Mahangetang (BanuaWalu) yang tidak jauh dari Pulau Mahangetang.
·         Gunung Niuwewerker di perairan Banda.
·         Gunung Hobal (1999) di perairan Nusa Tenggara Timur
Ada beberapa zona pemekaran lantai dasar samudera yang dapat kita jumpai adanya seamount antara lain (Gbr. 8):
  1. South-East Indian Ocean Ridge
  2. East Pasific Ridge
  3. Mid-Atlantic Ridge
  4. South-West Indian Ocean Ridge
  5. Central Indian Ocean Ridge
  6. dll.
Gbr. 8. Zona pemekaran lantai dasar samudera (zona divergen).
Mid-Atlantic Ridge
Mid Atlantic ridge merupakan pemekaran lantai dasar samudera antara dua kerak oceanic (Gbr. 9). Zona divergen ini mempunyai kecepatan pemekaran sekitar 2,5 cm per tahun atau 25 km dalam 1.000.000 tahun. Kecepatan ini mungkin dirasa cukup lambat bagi manusia, namun apabila telah terjadi selama berjuta-juta tahun akan memberi perubahan yang cukup besar bagi bentuk bumi ini.
Gbr. 9. Zona pemekaran lantai dasar samudera pada Mid-Atlantic Ridge.
Pemekaran ini dimulai sekitar 200 sampai 100 juta tahun yang lalu. Karena pada zaman dulu, cekungan ini merupakan cekungan kecil antara benua eropa, afrika dan amerika.
Pemekaran lantai samudera ini melalui Iceland yang merupakan suatu negara di Eropa. Negara ini berada antara lempeng Eurasia dan lempeng Amerika Utara (Gbr. 10). Pergerakan ini relatif ke arah barat menuju ke lempeng Eurasia. Pada daerah ini terdapat gunung api bawah laut yang masih aktif, gunung api ini bernama krafla yang sempat meletus pada tahun 1980 (Gbr. 11).
Gbr. 10. Zona pemekaran lantai dasar samudera pada Mid-Atlantic Ridge yang melalui negara Iceland.
Gbr. 11. Ledakan lava setinggi 10 m pada letusan gunung api Krafla pada tahun 1980 (Photograph by Gudmundur E Sigvaldason, Nordic Volcanological Institute, Reykjavik, Iceland).
Berikut adalah beberapa contoh seamount yang dapat di temui antara lain:
  • Axial Seamount
Axial seamount memepunyai ketinggian sekitar 700 m. Berada pada Juan de Fuca Ridge. Terdapat hidrothermal pada daerah ini, tepatnya pada daerah kalderanya.
  • Kavachi  Submarine Volcano
Kavachi submarine volcano berada pada daerah pulau Solomon. Berada sekitar 30 km sebelah utara zona pemekaran lantai dasar samudera lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik.
  • Loihi Seamount
Loihi seamount berada pada daerah hawaii. Terletak sekitar 20 mil sebelah selatan big island. Ketinggian sekitar 10.100 kaki dan berada pada kedalaman 3.100 kaki. Diperkirakan sebagian besar Loihi Seamount terdiri dari lava bantal.

BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Hingga saat ini kondisi permukaan bumi sangat tidak menentu, banyak terjadi perubahan-perubahan yang disebabkan karena  berbagai faktor dalam dan luar bumi atau lebih sering kita kenal dengan tenaga endogen dan eksogen. Kedua faktor di atas sangat mempengaruhi adanya bentukan rupa bumi yang baru terutama wilayah laut.topografi laut dari hari ke hari mengalami perubahan yang tidak terlalu signifikan dikarenakan belum banyak penelitian yang dilakukan di wilayah laut dikarenakan biaya yang diperlukan tidaklah murah.lewat beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli selama ini, kita bisa mendapatkan informasi yang penting bahwa ternyata kondisi di dasar laut ,bentuk relief dasar laut yang ada sangatlah beragam dan jauh lebih banyak dibandingkan daratan. Tidak hanya dari segi morfologi saja, tapi jika kita melihat dari segi  hubungan biotik dan abiotiknyapun juga lebih bervariasi.
Untuk menambah kejelasan dan informasi mengenai kondisi dasar laut di bumi kita inilah makalah ini dibuat. Akan tetapi makalah ini lebih terfokuskan kepada salah satu macam relief  dasar laut yaitu adanya gunung bawah laut atau lebih sering kita dengar dengan sebutan seamount . Dalam makalh ini akan menyajikan informasi-informasi lebih detil mengenai semount, tentang bagaimana proses pembentukan nya, apa saja jenisnya disertai dengan apa saja dampak positif dan negative yang diakibatkan oleh adanya  gunung bawah laut tersebut.

B.      TUJUAN
·         Mengetahui ragam bentuk morfologi yang ada di dasar laut
·         Mendapatkan informasi bagaimana proses pembentukan morfologi dasar laut terutama terfokuskan pada pembentukan gunung bawah laut.
·         Mengetahui apa saja dampak positif dan negative yang disebabkan oleh gunung bawah laut.
·         Mengetahui lebih dalam mengenai persebaran gunung bawah laut yang ada di bumi ini.

C.      MANFAAT
·         Mahasiswa lebih mendapatkan wawasan mengenai lautan yang luas
·         Bisa melakukan pemanfaatan yang benar dalam hal eksploitasi sumber daya yang ada di laut
·         Bisa mengambil kebijakan yang tepat untuk pengelolaan laut setelah tahu dampak positif dan negatifnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang dipersatukan oleh wilayah lautan dimana luas seluruh wilayah teritorial adalah 8 juta km2, mempunyai panjang garis pantai mencapai 81.000 km, hampir 40 juta orang penduduk tinggal di kawasan pesisir. Luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2 atau sama dengan 2/3 dari luas wilayah Indonesia, terdiri dari Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) 2,7 juta km2 dan wilayah laut territorial 3,1 juta km2. Luas wilayah perairan Indonesia tersebut telah diakui sebagai Wawasan Nusantara oleh United Nation Convention of The Sea (UNCLOS, 1982).
Dengan wilayah laut yang demikian luas itu selalu tidak diimbangi oleh daya pengelolaan laut yang baik juga. Padahal sumberdaya mineral dan energi di darat yang semakin menipis menjadikan laut sebagai harapan masa datang karena Dasar laut mengandung kekayaan sumber alam yang berharga bagi manusia, seperti batu bara dan minyak bumi. Dasar laut juga memiliki panorama yang tidak berbeda dari yang ada di darat, seperti adanya kenampakan : pegunungan, gunung api, lereng, dataran, lembah, parit dan channel. Jika di darat terdapat sungai,maka proses yang terjadi di laut pun tidak jauh berbeda seperti mengikis dan mengauskan permukaan bumi dengan aliran dan kekuatan gelombang. Gelombang mengangkut bahan kikisan, mengendapkan muatannya di dasar laut yang membentuk strata sedimen. Sehingga dari sedimentasi tersebut membentuk morfologi bawah laut, tidak hanya itu aktifitas kerak bumi yang merupakan lempeng tektonik yang bergerak relatif juga  menyebabkan terbentuknya ciri-ciri khusus dasar laut.
BAB III
PEMBAHASAN
A.      Pengenalan Ragam Topografi Dasar Laut
Karena pengaruh pergerakan lempeng tektonik yang dinamis maka bentuk topografi dasar laut menjadi beragam.
Menurut Ilahude (1997), dilihat dari segi skala atau besarnya bentuk – bentuk dasar laut, dasar laut dibedakan ke dalam 3 golongan besar yaitu:
1. Relief Besar (macro relief)
•    Secara vertikal ukurannya bisa sampai ribuan meter.
•    Secara horizontal ukurannya bisa mencapai ratusan atau ribuan kilometer.
2. Relief Pertengahan (intermediate relief)
•    Secara vertikal berukuran ratusan meter.
•    Secara horizontal berukuran puluhan kilometer.
•    Bisa merupakan bagian integral dari satu relief besar.
3. Relief Kecil (micro relief)
•    Hanya berukuran beberapa cm sampai beberapa meter.
•    Umumnya hanya bisa diungkapkan dengan teknik fotografi bawah air. 
Gambar 1.  Bentuk Dasar Laut

Sedangkan menurut Hutabarat (1985) bentuk-bentuk dasar laut terdiri dari :
•  Ridge dan Rise
Ini adalah suatu bentuk proses peninggian yang terdapat di atas
laut ( sea floor) yang hampir serupa dengan adanya gunung-gunung di daratan

•  Trench
Bagian
laut yang terdalam dengan bentuk seperti saluran seolah-olah terpisah sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua.
•  Abyssal Plain
Daerah yang relatif tebagi rata dari permukaan bumi yang terdapat dibagian sisi yang mengarah ke daratan.
•  Continetal Island
Beberapa pulau yang menurut sifat geologisnya bagian dari massa tanah daratan benua besar yang kemudian terpisah
•  Island Arc (kumpulan pulau-pulau)
Kumpulan pulau-pulau seperti indonesia yang mempunyai perbatasan dengan benua
•  Mid-Oceanic Volcanic Island
Pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah-tengah lautan. Terdiri dari pulau-pulau kecil, khususnya terdapat di Lautan pasifik
•  Atol-atol
Daerah yang terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian besar tenggelam di bawah permukaan
laut dan berbentuk cincin.
•  Seamout dan guyot
Gunung-gunung berapi yang mucul dari dasar lantai lautan tetapi tidak mencapai permukaan
laut.

Selain bentuk morfologi yang disebut diatas juga terdapat pembagian morfologi dasar laut lain diantaranya :
1.       Landas kontinen (continental shelf), yaitu laut dangkal di sepanjang pantai kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 % dan merupakan bagian dari daratan.Contohnya Landas Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km ke arah barat.Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, landas kontinen dari Siberia ke arah laut Artetik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
2.        Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
3.       Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:
a. Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
b. The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).

Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain:
1.    Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut.Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
2.    Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik.
3.    Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut.Contoh: punggung laut Sibolga.
4.    Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
5.    Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi.
6.    Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi.Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.

B.      Pengertian Seamount




Seamount

Seamount adalah sebuah perbukitan  tidak terstruktur yang naik dari dasar laut namun tidak sampai ke permukaan laut(surface) sehingga tidak bisa disebut dengan pulau. Terdapat di kedalaman 1000 – 4000 m(3,281–13,123 kaki) dari dasar laut  dan diperkirakan di dunia ini tersebar hingga 30.000 buah dan hanya beberapa saja yang dipelajari.Seamount sendiri kebanyakan merupakan gunung yang sudah tidak aktif lagi serta terisolasi dan sebelumnya terbentuk oleh proses vulkanik.
Alasan mengapa keberadaan gunung laut/seamount tersebut sangat menarik perhatian adalah:
·         Tingkat keanekaragaman hayati pada gunung laut (sea mount) sangat bervariasi dan beranekaragam, juga sebagai batu loncatan untuk penyebaran spesies pesisir.
·         Bisa juga disebut sebagai lokasi yang sedang berproduksi tinggi yang sangan penting dalam mendukung aktifitas komersial dibidang pertambangan dan karang perikanan.
·         Tetapi juga termasuk ekosistem yang rapuh, sehingga perlu dijaga dengan ketat terhadap upaya-upaya perusakan habitat.

Jenis Gunung Laut

Terdapat pembagian beberapa jenis gunung laut, adalah:
·         Gunung Laut (seamount), dengan ciri ketinggian lebih dari 1000 meter (1km) dari dasar laut.
·         Bukit – dengan ketinggian kurang dari 1000 meter dari dasar laut
·         Pinnacle – berbentuk pilar yang lebih kecil.
Ketika kita mempelajari adanya sea mount atau gunung laut,kita juga akan sering mendengar adanya guyot.Guyot atau sering juga disebut dengan tablemount merupakan sebuah gunung bawah laut yang terisolasi dengan rata-rata tinggi lebih dari 200 m (660 kaki) di bawah permukaan laut. Dimana puncaknya berbentuk datar dengan diameternya 10 km (6mil)i. Sekitar 2000 guyot ditemukan di kisaran samudera pasifik. Guyot terjadi akibat penurunan permukaan yang bertahap mulai dari pegunungan karang (reef),   karang atol dan akhirnya menjadi sebuah gunung yang yang terendam di dalam laut. Hal ini terjadi disebabkan oleh erosi, ombak, angin dan proses atmosfer. Klerengan tercuram dari guyots adalah sekitar 20 derajat. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya guyot adalah pergerakan bawah air yang dihasilkan oleh punggung samudera, seperti mid ocean ridge. Secara bertahap mid menyebar dari waktu ke waktu karena terdorong lava cair dibawah permukaan bumi dan  hal ini akan menyebabkan terciptanya suatu dataran baru.

C.      PROSES PEMBENTUKAN SEAMOUNT
1.       Adanya sebuah arus konveksi(arus yang bergerak karena adanya perubahan panas) pada daerah pemekaran samudera yang membawa material-material(berupa berbagai macam basalt) itu keluar ke atas kerak samudera dan membentuk sebuah gundukan perbukitan.Pada fase ini lava yang keluar menyelimuti dinding-dinding luar seamount dan menjadikannya intrusi batuan beku. Batuan sedimen vulkanis mendominasi permukaan lantai seamount yang merupakan produk dari ledakan vulkanis dan adanya proses mekanis di bawah laut.Hal tersebut menjadikan beberapa seamount sangat panas suhunya, dan mengeluarkan gas yang berbahaya. Kerak samodra pun selalu bertambah atau bergerak karena ada pembentukan kerak baru pada zona pemekaran samodra
2.       .karena adanya aktivitas tektonik lempeng Gunung api bawah laut ini terbentuk diatas kerak samodra dan terus terbawa oleh kerak samodra menuju zona penunjaman disebelah kanan.
Skema terbentuknya seamount
3.        Semakin jauh dari zona pemekaran, tentusaja material mantel yang cair dan panas ini kehilangan suhunya. sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang aktif. yang sampai saat ini diketahui masih aktif adalah gunung Loi’hi di Hawaii dan Vanalulu’u di Kepulauan Samoa.
4.        Ketika mendekati zona penunjaman tentusaja bagian atas dari kerak samodra ini akan bergesekan dengan kerak benua. Gesekan ini menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk kerak samodra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar membentuk gunung api seperti yang kita lihat di rentetan Gunung Api sepanjang bagian barat Sumatra, hingga bagian selatan Jawa. Termasuk Gunung Merapi, Semeru dan gunung api yang lain yang masih aktif.Seamount (gunung laut) kebanyakan sudah tidak berupa gunung api aktif.

D.      PERSEBARAN SEAMOUNT
Peta penyebaran 'Seamount' di dunia
Hampir pada semua cekungan di laut terdapat Seamount dengan distribusi yang bervariasi dan berada di atas kerak samudera.Sekitar 50% bentukannya terdapat di samudera Pasifik dan sisanya di samudera Hindia dan Hindia.Jumlahnya secara pasti sampai saat ini belum diketahui , karena jumlahnya yang sangat banyak.Saat ini baru digunakan satelit altimetri dan bathimetri untuk mencarinya meski tidak terlalu teliti.Diperkirakan terdapat 100.000 buah dengan ketinggian di atas 1000 m dan ribuat lainnya dibawah 1000m.
Daerah yang terkenal akan seamounts nya adalah di bagian selatan Indonesia , tepatnya di kepulauan Natal di daerah Australia yang merupakan kelompok besar Seamounts. .Pulau ini sangat terkenal sebagai tujuan wisata. Daerah Pulau Natal ini memang tidak termasuk teritorial Indonesia, bahkan masuk Australia.
Pulau Natal atau Chrismas Island, merupakan sebuah kompleks gunung laut (seamount) yang sangat besar.  Kompleks Gunung Laut ini memiliki arti khusus dalam proses alam baik keberagaman biologi maupun fisik.
Di Indonesia sendiri terdapat 5 Gunung Api Bawah Laut,yaitu :
·         Perairan Sulawesi Utara yang dinyatakan masih aktif adalah Gunung Submarine yang berada di bawah laut sebelah barat Pulau Marore yang pernah meletus pada tahun 1922
·          Gunung Mahangetang (BanuaWalu) yang tidak jauh dari Pulau Mahangetang.
·         Gunung Niuwewerker di perairan Banda.
·         Gunung Hobal (1999) di perairan Nusa Tenggara Timur
Ada beberapa zona pemekaran lantai dasar samudera yang dapat kita jumpai adanya seamount antara lain (Gbr. 8):
  1. South-East Indian Ocean Ridge
  2. East Pasific Ridge
  3. Mid-Atlantic Ridge
  4. South-West Indian Ocean Ridge
  5. Central Indian Ocean Ridge
  6. dll.
Gbr. 8. Zona pemekaran lantai dasar samudera (zona divergen).
Mid-Atlantic Ridge
Mid Atlantic ridge merupakan pemekaran lantai dasar samudera antara dua kerak oceanic (Gbr. 9). Zona divergen ini mempunyai kecepatan pemekaran sekitar 2,5 cm per tahun atau 25 km dalam 1.000.000 tahun. Kecepatan ini mungkin dirasa cukup lambat bagi manusia, namun apabila telah terjadi selama berjuta-juta tahun akan memberi perubahan yang cukup besar bagi bentuk bumi ini.
Gbr. 9. Zona pemekaran lantai dasar samudera pada Mid-Atlantic Ridge.
Pemekaran ini dimulai sekitar 200 sampai 100 juta tahun yang lalu. Karena pada zaman dulu, cekungan ini merupakan cekungan kecil antara benua eropa, afrika dan amerika.
Pemekaran lantai samudera ini melalui Iceland yang merupakan suatu negara di Eropa. Negara ini berada antara lempeng Eurasia dan lempeng Amerika Utara (Gbr. 10). Pergerakan ini relatif ke arah barat menuju ke lempeng Eurasia. Pada daerah ini terdapat gunung api bawah laut yang masih aktif, gunung api ini bernama krafla yang sempat meletus pada tahun 1980 (Gbr. 11).
Gbr. 10. Zona pemekaran lantai dasar samudera pada Mid-Atlantic Ridge yang melalui negara Iceland.
Gbr. 11. Ledakan lava setinggi 10 m pada letusan gunung api Krafla pada tahun 1980 (Photograph by Gudmundur E Sigvaldason, Nordic Volcanological Institute, Reykjavik, Iceland).
Berikut adalah beberapa contoh seamount yang dapat di temui antara lain:
  • Axial Seamount
Axial seamount memepunyai ketinggian sekitar 700 m. Berada pada Juan de Fuca Ridge. Terdapat hidrothermal pada daerah ini, tepatnya pada daerah kalderanya.
  • Kavachi  Submarine Volcano
Kavachi submarine volcano berada pada daerah pulau Solomon. Berada sekitar 30 km sebelah utara zona pemekaran lantai dasar samudera lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik.
  • Loihi Seamount
Loihi seamount berada pada daerah hawaii. Terletak sekitar 20 mil sebelah selatan big island. Ketinggian sekitar 10.100 kaki dan berada pada kedalaman 3.100 kaki. Diperkirakan sebagian besar Loihi Seamount terdiri dari lava bantal.